Selasa, 24 Oktober 2023.22:08 WIT.
HAL-TENG PERS TIPIKOR-ID.
Beredar informasi melalui pesan berantai yang menyebutkan ada pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Weda Kabupaten Halmahera Tengah.
Oleh karena informasi tersebut dan Penulusuran Pers Tipikor-id, sejumlah ASN yang berhasil di temui pukul 11:21 WIT tanggal 24/10/2023 mengeluhkan atas pemotongan TPP di bulan September yang bervariasi.
Salah satu Asn yang enggan namanya disebutkan mengatakan, “kami merasa janggal atas pemotongan itu, yang jadi pertanyaan apakah pemotongan tersebut di nilai berdasarkan absensi ataukah beban kerja ?
Oleh karena dalam beberapa hari ini, kami merasa penilaian berdasarkan absensi, maka kami bersama sejumlah pegawai lainnya datang tandatangan absen langsung pulang.
Ia juga mengisahkan ketika saya tandatangan absen kehadiran, ada yang bertanya kenapa langsung pulang, saya mengatakan pulang karena absen sudah tandatangan.
Asn lainnya menambahkan, kami terkadang malam baru pulang bahkan ketika lupa tandatangan absen, TPP tetap di potong pada hal mereka tahu kami ada artinya berada dikantor.
Masih berlanjut, pernah juga salah satu teman kami perjalanan dinas ke luar daerah, akan tetapi TPP nya di potong. Namun yang aneh maitua ini maksudnya Direktur RSUD perjalanan dinas nya berulang kali namun TPP nya tidak di potong, ungkap Asn yang enggan namanya disebutkan.
Bahkan terkadang maitua perjalanan Dinas disinyalir tidak melaporkan ke Pj Bupati dan atau tidak diketahui olej Pj Bupati, terangnya.
Oleh karena itu perlu kami sampaikan bahwa 99,9 persen staf RSUD meminta dengan hormat kepada Pj Bupati agar evaluasi dan gantikan Direktur RSUD weda karena kami sudah muak dengan sikap pencitraan/cari muka di group whatsApp yang ada Pj Bupati. Dan untuk berdampak baik pada sisi pelayanan maka harus evaluasi manejem, tegasnya.
Yang kami butuhkan saat ini ganti saja Direktur. Bahkan Pj Bupati harus bisa tahu bahwa amburadulnya pelayanan karena Asn yang basic nya di Gizi dan Asn yang basic ilmunya analisis laboratorium juga jadi sespri, masuk akal dimana seorang direktur RSUD sespri dua orang. Jadi sistim ini harus dirubah sebab banyak yang basic ilmu lain akan tetapi di tugaskan di posisi lain.
Apabila, permintaan kami ini direstui oleh Pj Bupati, maka kami berterima kasih dari ujung kaki sampai dengan ujung rambut.
Terpisah, Direktur RSUD Weda Selvia D Denggo ketika dikonfirmasi sampai sejauh ini tidak bisa terhubung. (Rosa).