Jumat, 26 Mei 2023. 02:35. WIT.
HAL-TENG PERS TIPIKOR-ID.
Petani Kecamatan Weda Selatan hingga saat ini masih ketergantungan terhadap tadah hujan setiap hendak melakukan cocok tanam, hal tersebut akibat tidak adanya irigasi yang menjadi kebutuhan petani.
“Hampir secara keseluruhan petani masih menggunakan tadah hujan, pada hal para petani tentu sangat mengharapkan adanya irigasi, karena irigasi adalah hal penting bagi setiap petani di persawahan, sebab kesediaan air sangat dibutuhkan, ungkap Nal salah satu Warga Kecamatan Weda selatan.
Sebagai respon Sekretaris Tim Investigasi Perskpktipikor. Com mengatakan, program pemerintah Daerah (Pemda) di tahun 2020 terkait optimalisasi lahan sentra produksi di Kecamatan Weda selatan disinyalir gagal.
Pasalnya, sesuai dengan target Pemerintah Daerah dimasa kepemimpinan Elang-Rahim
bahwa, lahan potensial tanaman padi di Kabupaten Halmahera Tengah yaitu 763,43 hektar, dengan anggaran yang digelontorkan senilai Rp. 33.498.130.826,00,- untuk penyediaan infrastruktur pendukung pertanian disinyalir, LIP SERVICE SEMATA, ulasnya.
Harusnya saat itu Pemda melihat faktor determinan dan atau apa penyebabnya, hingga sektor pertanian ini bisa berjalan efektif.
Jelasnya, kita semua tahu, petani padi merupakan pelaku utama dalam mewujudkan ketersediaan beras di wilayah ini dan pada umumnya di Maluku Utara. Petani padi juga sebagai basis ekonomi dalam menguranggi angka kemiskinan dan bisa menekan reaksi inflasi, jelasnya.
Olehnya itu, pemerintah harus membuat irigasi, untuk jadikan pertanian sebagai basis ekonomi Halmahera Tengah, apalagi saat ini kita diapit oleh sejumlah perusahaan ternama didunia.
“Kami yakini jika pemerintah konsisten memprioritaskan sektor pertanian pada APBD, dengan membangun irigasi, maka sudah barang tentu rencana pemerintah ingin menurunkan tingkat kemiskinan dapat segera terwujud. Sebab, basis potensi dan kekayaan ekonomi kita adalah sektor pertanian kelautan dan pertambangan itu sangat jelas.
Olehnya itu, kami berharap kepada Penjabat Bupati Halmahera Tengah Ir. Ikram Malan Sangadji, agar mengevaluasi kepala dinas Pertanian Yusmar Ohorela, tutupnya. (Rosa)