Ahad, 4 Februari 2024. 20:42 WIT.
HAL-TENG PERS TIPIKOR.ID.
Saat ini terlihat jelas wajah-wajah baru mewarnai deretan calon anggota legislatif yang bertarung dalam Pemilihan Legislatif 2024.
Politisi-politisi baru dari generasi pemula turut mengambil peranan dalam kancah politik.
Saat Pers Tipikor. Id mewawancarai Bakir Usman. Bakir blak-blakan mengatakan, tentunya yang beredar saat ini sejumlah nama untuk perolehan kursi baik dapil satu, dapil dua dan dapil tiga sudah bukan lagi rahasia dan itu adalah kursinya para incumbent dan atau para politisi senior, ungkap Bakir.
Ia juga mencontohkan untuk, dapil satu dengan posisi 9 kursi, kalau dasarnya kekuatan ada pada Incumbent/Politisi senior, maka jelas caleg pemula masuk pada posisi kategori sebagai pendongkrak suara bagi incumbent.
Dari itu, Bakir juga mengibaratkan, Caleg Pemula di masing-masing partai ada pada posisi bek kiri dan bek kanan.
Maka, hampir 70% representasi caleg pemula, sebagai caleg pendongkrak, coba lihat sejumlah partai yang ada di dapil satu, siapa leader dan siapa saja yang bukan leader, ajaknya.
Katanya, kalau satu partai politik yang representasi dari kalangan incumbent dan atau politisi senior mampu meraup suara mendekati angka BPP maka caleg pemula bisa ikut untuk meraih kursi.
Akan tetapi kalau Incumbent raupan suaranya tidak mendekati angka BPP maka Incumbent atau politisi senior yang punya kursi, jelasnya.
Sebab total perolehan suara per caleg sesuai angka BPB mencapai 3000.
Bagaimana faktanya? Mana yang lebih kuat? Incumbent/Politisi senior atau Caleg Pemula yang mampu meraup suara terbayak?
Ia menjawab dengan menggunakan metode statistik empiris berbasis survei yang membandingkan tren efek caleg Incumbent/Politisi senior dan Caleg Pemula.
“Jangan bermimpi disiang bolong, karena besar potensinya caleg pemula sebagai pendongkrak kursi untuk Incumben/Politisi Senior”, tutupnya. (Rosa).