Ahad, 7 Mei 2023. 14:09 WIT.
HAL-TENG PERS TIPIKOR-ID.
Jelang 131 hari dan atau 5 bulan semenjak di lantik pada senin
(26/12/2022) Ir. Ikram Malan Sangadji sebagai Penjabat Bupati Halmahera Tengah, sampai dengan saat ini masih fokus lima program prioritas di antaranya: Pengentasan kemiskinan, UMKM, Pendidikan, Kesehatan, dan Lingkungan.
Sejatinya sejak awal 5 isu yang dijadikan program prioritas itu terlihat terlalu berkesan lip service. Kenapa? Ambil contoh-contoh isu yaitu pengentasan kemiskinan dan lingkungan. Kabupaten Halmahera Tengah bukan kabupaten dengan penduduk yang berada di tataran punya tingkat kemiskinan struktural yang krusial, keberadaan industri tambang dan kekayaan alam lainnya yang dimiliki adalah suatu kemustahilan jika soal kemiskinan jadi isu. Harusnya PJ menetapkan program peningkatan kesejahteraan masyarakat dibanding pengentasan kemiskinan (yang harus jelas tolak ukur dan strategi kerja yang jelas). Hal lain soal Lingkungan misalnya. Sebagai orang yang berkecimpung sangat lama dalam dunia lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat, isu lingkungan yang jadi program prioritas PJ itu layaknya sebuah lelucon. Pertanyaan singkat saja ke beliau, apa sejatinya persoalan lingkungan di Halmahera Tengah itu? Sejauh mana Dinas Lingkungan Hidup menetapkan isu-isu prioritas terkait persoalan lingkungan? Tanya Rizal Kapita (Kandidat Doktor Ilmu Komunikasi).
Nah, dibanding membangun citra kerja dengan model blusukan maka akan sangat layak jika PJ fokus pada penuntasan berbagai persoalan banyaknya insfrastruktur yang dibutuhkan. Bahkan banyaknya proyek mangrak yang tersebar di kabupaten Halmahera Tengah, ini juga di perlukan perhatian serta keseriusan Penjabat Bupati Ir. Ikram Malan Sangdji selaku kepala daerah, ujarnya.
Misalnya, proyek GOR, Proyek Wisata Nusliko Park, Perbaikan Kediaman Bupati, BreakWater Pantai Kecamatan Weda, Proyek pembangunan Islamic Center, Gedung Kesenian, Arena Balap Motorcros, Jalan Trans Kobe kulo dari SP 1 menuju SP 3, perbaikan pasar Lelilef, Perjelas peruntukan Rumah Sangat Sederhana, Proyek peningkatan Jalan Fesa Lelilef kecamatan Weda Tengah dan sejumlah infrastruktur lainnya.
Menurutnya, “Penjabat Bupati selaku pemerintah daerah harus juga memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan infrastruktur daerah, ini juga salah satu solusi yang dapat memberikan Multiplier effect yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat”, jelas putra asli fagogoru.
Jika ingin menggerakkan perekonomian sekaligus memajukan ekonomi, maka pembangunan infrastruktur harus juga menjadi prioritas. Terlebih, program pembangunan infrastruktur juga menciptakan lapangan kerja, dan efek multiplier yang dihasilkan terhadap berbagai sektor akan sangat besar, katanya lewat pesan WhatsAppnya. (7/5) pukul 13:08 WIT.
Lanjutnya sejumlah infrastruktur yang ada juga bisa menghidupkan sentra-sentra ekonomi masyarakat, apalagi saat ini Khusus untuk Pemerintah Daerah Halmahera Tengah Alokasi TKD Tahun 2023 meningkat sebesar Rp.1,37 Triliun. Olehnya itu, kami berharap Pj Bupati perhatikan juga infrastruktur, hal ini diyakini mampu meningkatkan daya saing dan kemajuan daerah serta kesejahteraan rakyat.
Kalau ini juga luput dari perhatian Penjabat Bupati, maka masyarakat dan daerah yang dirugikan, ungkapnya.
Kata Rizal Kapita, “saya meminjam istilah Presiden Joko Widodo yang disampaikan saat peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman. Presiden mengatakan, masyarakat harus lebih aktif memberikan kritikan, masukan, atau memberitahu potensi maladministrasi yang terjadi, agar pelayanan publik dapat diperbaiki”.
Kepala daerah telinganya harus lebih lebar, jangan tipis, jangan cepat me-merah atau risih terhadap kritik atau pengaduan publik. Kemampuan mendengar harus lebih baik, agar ia dapat menangkap kebutuhan masyarakat bawah, tidak hanya mendengar sepihak dari birokrasi elit-elit yang dipimpinnya, apalagi sebagai penjabat yang penugasannya terbatas pada aturan dengan tenggat waktu singkat maka idealnya PJ fokus pada menerus-tuntaskan apa-apa yang sudah tertuang di APBD, tutupnya. (Rosa).