Jumat, 17 Mei 2024.18:16 WIT.
HAL-TENG PERS TIPIKOR.ID. Dalam rangka peringatan HKG PKK ke 52 dan Degrasnada ke 44 Tingkat Nasional di Jawa Tengah kota solo, PKK Halmahera Tengah dipercayakan mewakili PKK Provinsi Maluku Utara mengikuti kegiatan lomba karnaval mobil hias dengan tema COKAIBA.

Kegiatan yang dilangsungkan pada 15 Mei 2024 tersebut, PKK Halmahera Tengah selaku perwakilan Provinsi Maluku Utara selain mendapatkan Penghargaan PKK Halmahera Tengah juga menyabet 2 kategori terbaik yaitu, Musik Rebana Klasik dan Zikir, ini juga tidak terlepas dari kerja tim bersama Ibu Bupati yang berdarah Fagogoru, maka tidak boleh dianggap sebagai orang yang tidak memahami kearifan lokal.

Kegiatan ini juga di dukungan oleh Bapak Pj Bupati Ir ikram Malan Sangadji sebagai ketua pembina PKK Halmahera Tengah dan kerja sama antara Ibu Ketua, Ibu Sekda serta anggota PKK Halmahera Tengah yang dengan giat dalam mempersiapkan kegiatan ini, kata Ibu Bupati Rallia Ashari Ikram.

“Oleh karena itu, kami ucapan banyak terima kasih atas partisipasi terutama Pemda Halmahera Tengah dan seluruh jajarannya”.
Bahkan, Dinas Perindagkop dan UKM serta DPMP juga mengucapkan terima kasih banyak Kepada Pak Bupati, Pak Sekda, Ka’ban Keu, serta seluruh OPD yang sudah mensuport kami hingga tidak kalah penampilan.
Hal ini juga tak terlepas peran aktif dari Uztad Moh Taher Mujiddin, selaku Kadis P2KB, Ibu Fatima Hasyim Kadis Ketpang, serta peran seluruh anggota PKK mulai dari persiapan sampai tampil.
Pj Bupati Halmahera Tengah mengatakan, “kami mengapresiasi atas dedikasi serta kerja keras maupun partisipasi semua pihak dalam kegiatan tersebut. Kata Bupati, selaku Pemerintah Daerah, saya merasa bangga dan bahagia, karena Halmahera Tengah selaku perwakilan Provinsi Maluku Utara mempromosikan budaya local Fagogoru dengan ciri khas Coka Iba”.
Selain itu, Budaya Lokal bukan untuk dijadikan politisasi demi kepentingan kekuasaan, tetapi budaya merupakan kearifan lokal yang berhubungan dengan norma dan etika. Selama orang yang berada di Halmahera Tengah menjaga etika sosial maka dia telah memahami dan mengimplementasikan kearifan lokal dalam kehidupannya.
Kemudian Bupati juga berharap,
karena selama ini Halmahera Tengah belum pernah meraih penghargaan berbasis budaya lokal di level nasional. Maka dengan bukti penghargaan yang telah diterima artinya, Halmahera Tengah saat ini mampu bersaing dengan daerah lain dalam menampilkan ciri budaya Fagogoru. Oleh karena itu, tetap tumbuh kembangkan Budaya Halmahera Tengah agar kedepan nantinya Budaya ini bisa Go Internasional.
Kata Bupati, “apabila kita mengelola Budaya dengan baik, maka kita juga bisa mengelola hubungan antar bangsa. Bahkan diplomasi Budaya memiliki peran penting untuk pertumbuhan ekonomi Negara dan Daerah”. Lanjut Bupati, penghargaan ini tentunnya menjadi bukti renungan kita semua bahwa kerifan local harus terus dikembangkan dan diperluas”.
Sebab, budaya Fagogoru dikenal bukan sebagai komoditas politik dan atau saling memprovokasi dengan sentimen-sentimen politik untuk tujuan tertentu. Tetapi budaya dari Falsafah Fagogoru adalah ngaku re rasai memiliki arti kebersamaan dan kekeluargaan, budi re bahasa artinya kebaikan dan santun berbicara, sopan re hormat memiliki arti menghargai dan menghormati, serta mtat re mimoi artinya takut dan malu, tutup Bupati . (Rosa).