Selasa, 2 Mei 2023. 23:18 WIT.
HAL-TENG PERS TIPIKOR-ID.
Terungkap adanya sejumlah informasi pada tanggal 2 Mei 2023, Pukul 21:57 WIT di sekitar perairan laut Gunung Kawinet, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara telah di temukan mayat seorang pria.
Pasalnya, pada pukul 11:05 WIT telah ditemukan seorang mayat laki-laki yang diduga akibat dari tenggelam pada saat memanah ikan.
Berdasarkan informasi yang di peroleh Pers Tipikor-id, bahwa Identitas korban di ketahui bernama Yotam Ngare (37) tahun, asal Jailolo beragama Kristen dengan status menikah, beralamat Buku Matiti Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat.
Berdasarkan keterangan dari saksi (Saksi pertama) Erson Turian (30) tahun, asal Jailolo, agama Kristen, pekerjaan Petani, alamat Buku Matiti, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, dia mengatakan, sekitar pukul 09:00 WIT, saya bersama 3 rekan yaitu:
- Marsel Pahala (32) tahun asal Jailolo, agama Kristen, Pekerjaan petani, alamat Desa Porniti, Kecamatan Jailolo Barat Kabupaten Halmahera Barat.
- Betawen Toori (37) tahun asal
Jailolo, agama Kristen, status Menikah, alamat Desa Buku Matiti, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. - Yustenis Ngare (30) tahun asal
Jailolo, agama Kristen, status menikah, Pekerjaan Petani, alamat Buku Matiti, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. - Merlianus Talam (43) tahun, asal Gemaf, agama Kristen, status menikah, alamat Desa Gemaf, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah
Kami bersama Yotam Ngare (Korban) berpindah dari Desa Gemaf menuju ke pesisir sekitar pantai gunung kawinet untuk melakukan aktivitas memanah ikan. “Setelah itu kami berenam tiba di lokasi dan langsung menyiapkan peralatan panah untuk melakukan pencarian ikan di sekitaran perairan laut kawinet, ungkap saksi Erson Turian
Berdasarkan informasi yang di terima Pers Tipikor, sekitar Pukul 10:20 WIT, Erson Turian bersama Marsel Pahala dan Yotam Ngare (Korban) melakukan aktivitas pencarian ikan dengan posisi berdekataan, kemudian berselang 30 menit Yotam Ngare (Korban) memanah satu ikan jenis (Goropa) dengan berat kurang lebih 25 kilo.
Selanjutnya ikan yang di panah oleh Yotam Ngare (Korban) karena tidak bisa diangkat ke permukaan laut dikarenakan terlalu berat dan tempat persembunyian ikan tersebut terlalu jauh atau dengan kedalaman kurang lebih 20 meter dari atas permukaan laut sehingga korban berinisiatif kembali ke permukaan laut untuk mengambil alat panah milik Marsel Pahala.
Kemudian Yotam Ngare (Korban) kembali menyelam ke dasar laut dan memanah ikan tersebut yang kedua kali, namun tetap tidak bisa diangkat ke permukaan laut, akan tetapi Yotam Ngare (Korban) terus berupaya untuk menaikkan ikan tersebut yang sementara masih berada di bawah dasar laut.
Selanjutnya Erson Turian (Saksi I) bersama Marsel Pahala (Saksi II) menunggu korban di atas permukaan laut, dikarenakan kedua saksi (saksi I dan II) tidak bisa menyelam ke bawah dasar laut karena jangkauaannya terlalu jauh dengan kedalam kurang lebih 20 meter.
Setelah kurang lebih setengah jam menunggu korban belum kembali ke permukaan laut, sehingga kedua saksi langsung bergegas kembali ke pesisir pantai untuk memberitahukan kejadian tersebut ke warga sekitar yang berada di sekitaran pantai kawinet.
Pukul 11:05 WIT, salah satu Warga Gemaf Merlianus Talam, mendengar kejadian tersebut dan langsung menuju ke Desa Gemaf untuk memberitahukan berita tersebut ke Pemerintah Desa, selanjutnya Bhabinkamtibas dan Warga Gemaf juga ikut serta membantu mencari korban di sekitaran lokasi TKP. Salanjutnya pada pukul 11:40 WIT Bhabinkamtibmas, Pemerintah Desa Gemaf dan Warga setempat merubah lokasi pencarian yaitu turun langsung di lokasi TKP waktu korban memanah ikan tersebut, proses pencarian korban mengunakan 2 (dua) unit body fiber milik nelayan gemaf dan disertai dengan alat kompresor untuk menyelam ke dasar laut yang kedalamannya kurang lebih 20 meter dari atas permukaan laut.
Pukul 13:30 WIT, korban berhasil ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia, dengan kondisi tenggelam di dasar laut dan langsung di evakuasi ke Pustu Desa Gemaf guna dilakukan pemeriksaan medis.
Pukul 16:20 WIT, korban langsung di bawah ke kampung halaman oleh keluarganya dengan mobil Pick Up untuk dimakamkan
Berdasarkan pengembangan cerita warga yang menemukan korban bahwa, Yotam Ngare meninggal karena di tarik ikan yang dipanahnya di dasar laut sehingga korban kehabisan nafas, pada saat korban bersama rekannya saat melakukan aktivitas memanah ikan, apalagi mereka tidak menggunakan alat pembantu pernafasan seperti kompresor atau yang lainnya dan hanya menggunakan alat manual dan atau nafas. (Rosa).