Senin, 17 Juni 2024. 19:28 WIT.
HAL-TENG PERS TIPIKOR. ID. Praktik Qurban merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang dilakukan setiap tahun pada hari raya Idul Adha.
Qurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan qurban semata, tetapi juga mengandung konsep dan makna yang sangat dalam, baik dari segi agama maupun sosial. Seorang muslim yang melakukan qurban sebenarnya sedang mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS, dalam pengorbanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta menunjukkan kepedulian sosial dan keberpihakan pada kaum dhuafa.
Quran surat Al-Ĥaj Ayat 37 – Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.
Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Firman Allah SWT tersebut menitikberatkan pada nilai Ketaqwaan. Maka mari kita tingkatkan Iman dan Ketaqwaan kepada Allah SWT.
Begitu pula Dalam sebuah Hadis Nabi Muhammad SAW.
Menyampaikan tentang Keutamaan berkurban yang akan jadi saksi amal Kebaikan di Akhirat
Berikut ini penjelasannya hadits :
Artinya: “Aisyah menuturkan dari Rasulullah SWA, bahwa beliau bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan.
Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya”.” Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibnu Majah: 3117. (Rosa).