Sabtu, 27 April 2024.14:24 WIT.
HAL-TENG PERS TIPIKOR.ID. Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah, dibawah kepemimpinan Ir. Ikram M. Sangadji, M.Si, selaku Penjabat Bupati Halmahera Tengah. Dalam memimpin Kabupaten Halmahera Tengah terdapat 5 (lima) program utama yang menjadi prioritas kebijakan pembangunan.
Lima program tersebut dua diantaranya adalah, kemiskinan ekonomi dan UMKM, jika ditarik garis lurus, maka dua program tersebut di atas menjadi tugas dan fungsi Dinas Pertanian untuk dapat diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan, jelas Kadis Pertanin Yusmar Ohorela.
Oleh karena, dengan 2 (dua) program tersebut, dinas pertanian pada tahun 2024 memprogramkan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan lahan potensial, khususnya lahan sawah untuk bisa olah dan dimanfaatkan untuk kegiatan tanam padi, tulis Yusmar Ohorella.
Pj, Bupati memiliki target untuk tahun 2024 ‘Januari sampai dengan Desember, produksi beras di Kabupaten Halmahera Tengah seberat 2.800 ton, dengan target luasan 500 ha “.
Dengan Pencanangan awal untuk luas tanam seluas 110 ha. Januari sampai dengan Mei, telah dilakukan penanaman pada tanggal 29 Desember 2023 yang berlokasi di Desa Lembah Asri. Bulan Maret di lakukan penanaman di Desa Wairoro Indah dan pada tanggal 1 Mei 2024, Penjabat Bupati Halmahera Tengah akan kembali melakukan kegiatan tanam padi di Desa Persiapan Era Fagogoru (Trans Waleh SP 1). kecamatan Weda Utara, jelas Yusmar.
“Jadi perluasan areal tanam 110 ha ini dilakukan di 3 (tiga) desa yakni, Desa Lembah Asri, Desa Wairoro Indah Kecamatan Weda Selatan dan Desa Persiapan Era fagogoru (trans waleh SP 1), Kecamatan Weda utara ”.
Pj. Bupati Halmahera Tengah, memiliki target pada tahun 2024, Kabupaten Halmahera Tengah menjadi penyedia pangan khususnya pangan di Provinsi Maluku Utara.
Dengan program Intensifikasi dan Ekstensifikasi, lahan-lahan potensial khususnya sawah yang selama ini tidak diolah, agar dapat diolah untuk kegiatan tanam padi. Selain itu untuk Perluasan Areal Tanam (PAT), program ini juga dapat mendorong untuk meningkatkan pendapatan petani, mengatasi kemiskinan serta menjawab ketika terjadinya kerawanan pangan atau bahkan lebih parah lagi terjadinya krisis pangan sebagaimana yang dicatat oleh World Food Programe (WFP), yakni lebih dar 333 juta orang di 78 (tujuh puluh delapan) negara mengahadapi kerawanan pangan akut, ulasnya.
Oleh karena itu, program akselerasi untuk intensifikasi dan ekstensifikasi lahan yang sedang di gencarkan, merupakan langkah ikhtiar paling mungkin untuk menjawab ketersedian kebutuhan masyarakat akan pangan (beras), tutupnya mengakhiri. (Rosa).