Kamis, 06 Juni 2024.19:22 WIT.
HAL-TENG PERS TIPIKOR ID.
Beberapa bulan terakhir tidak diguyur hujan air sungai sagea sangat jernih.
Akan tetapi berdasarkan informasi yang diterima Pers Tipikor.id, pada 6/6/2024, sudah tiga hari ini air sungai Sagea kembali keruh.
Tentunya, dari keruhnya air sungai Sagea berdampak pada masyarakat sekitar.
Sebab sungai Sagea adalah salah satu sumber air untuk berbagai keperluan sehari-hari, seperti mandi dan kegiatan lainnya. Namun, dengan kondisi air yang kini keruh, aktivitas masyarakat terhambat.
Ketua Pemuda Desa Sagea Samsul Bahri mengatakan, dengan mengalami penurunan kualitas air sungai sagea yang signifikan selama tiga hari terakhir ini, kami selaku warga masyarakat berharap adanya perhatian serius dari semua pihak.
Kata Samsul Bahri, kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD, agar seriusi hal ini. Dugaan mengenai penyebab keruhnya sungai Sagea, salah satu faktor penyebab utama adalah kegiatan pertambangan di hulu sungai. Ia berharap agar Pemerintah Daerah DPRD dan pihak Perusahaan dapat segera mengatasi permasalahan ini.
Ia melanjutkan, “harapan kami, dari dulu hingga sekarang, tidak ada lain, tolong pulihkanlah sungai Sagea”.
Kepada Pemerintah Daerah, DPRD dan Perusahaan, tolong tangani dan perhatikanlah permasalahan ini untuk masa depan yang lebih baik, harapnya.
Kata Samsul, karena ini pekerjaan rumah Pemerintah Daerah, DPRD dan Perusahaan yang belum lagi tuntas, maka kami berharap jangan tutup mata dengan kondisi ini.
Tentunya, langkah-langkah yang konkret dibutuhkan untuk memulihkan kualitas air Sungai Sagea. Dalam hal ini, penanganan permasalahan dan pemantauan terhadap aktivitas di hulu sungai menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah terulangnya kondisi serupa di masa depan, jelasnya.
Peduli pemulihan keruhnya sungai Sagea untuk kepentingan masyarakat Kecamatan Weda Utara khususnya, dan pada umumnya masyarakat Halmahera Tengah. Ini bukan kepentingan kelompok, kepentingan politik atau kepentingan pribadi, tutupnya. (Rosa).