Rabu, 30/03/2022.
πππππππ.π’π Halteng – Proyek pembangunan drainase desa Nurweda Kecamatan Weda di nilai asal jadi dan amburadul, hal ini mendapat sorotan masyarakat.
Pasalnya, sisi dasar dari drainase itu tidak ada pemasangan batu, yang ada hanya tanah/timbunan dan langsung di plester mengunakan campuran semen, ungkap ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Halmahera Tengah Husen Ismail.
Hal ini berdasarkan dari Hasil temuan di lapangan pada 13:42, dan memiliki bukti di lapangan, bebernya.
Dari masalah itu, kata Husen Ismail,”aneh juga di saat seperti ini masih ada kontraktor dan pekerja yang nekat bermain-main dengan pekerjaan proyek seperti bukti di lapangan” ucapnya.
“Maka kami meminta Bupati dan Wakil Bupati jangan tutup mata melihat pekerjaan drainase yang rugikan masyarakat, apalagi hal itu mengunakan APBD, kami juga meminta kepada kontraktor segera mengganti anak buahnya yang bisa bekerja” harap Husen, saat di hubunggi Media Tipikor rabu (30/03/2022) siang.
Menurutnya, kontraktor juga, dalam melakukan pekerjaan drainase yang saat membutuhkan pekerja harus pekerja yang sudah mahir dalam bekerja, bukan pekerja yang baru belajar bekerja, coba saja Bupati dan Wakil Bupati pantau langsung pekerjaan proyek itu dan lihat bagaimana kwalitas pekerjaan itu, ajaknya.
Kemudian, diduga pekerjaan itu tanpa diawasi oleh dinas terkait, sebab progres pekerjaan itu terbukti di lapangan pekerjaan drainase itu bengkok kiri kanan seperti lekukan-lekukan ular.
“Ataukah jangan-jangan ini semua akal-akal dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan. Sebab sangat tidak masuk akal drainase itu pemasangan batunya amburadul seperti itu, Ini sama saja, kontraktor dan pekerja bersekongkol membohongi masyarakat dan pejabat di daerah ini,β pungkasnya.
Tambah dia, kami juga meminta aparat penegak hukum memanggil kontraktor yang mengerjakan proyek seperti ini, sebab, pekerjaan proyek drainase bagian dasar tidak ada pemasangan batu, tapi tanah yang di jadikan pasangan batu dan langsung di plester ke tanah itu, ini artinya keuntungan kontraktor berlipat ganda, sementara daerah dan negara di rugikan, tutupnya.(Rosa)