Rabu, 15 Mei 2024.16:50 WIT.
HAL-TENG PERS TIPIKOR.ID.
Puluhan anak muda yang tergabung dalam digroup WhatsApp Pnu Were merasa tersinggung pelaksanaan ritual yang di gelar jalanan depan Pendopo Valcilno Weda pada Rabu 15 Mei 2024.

Pantauan Per Tipikor.id, puluhan anak muda kota Weda berkumpul di depan Mesjib Baiturrahman Desa Were dan langsung menuju areal pelabuhan perikanan, untuk mendatanggi rumah Lucky guna menanyakan siapa ketua panitia ritual tersebut. Setelah bertemu dengan Lucky, kemudian Lucky mengatakan, yang membuat acara ritual tersebut adalah komunitas Lengso Merah, kemudian puluhan anak muda kota Weda lantas memutuskan menuju ke Polres Halmahera Tengah.

Ketua komunitas Pnu Were Saiful, dihadapan KBO Reskirm dia mengungkapkan kekesalan, kata Saifullah diruang SPKT Polres Halmahera Tengah, intinya kami selaku pemuda dan generasi Weda merasa tersunggung, ungkapnya.
Ia kemudian menyambung, komunitas ini membuat ritual adat diwilayah adat orang lain dengan mengunakan parang asli dan mereka keliling mulai dari depan pendopo sampai dengan depan plaza weda, ungkapnya.
Otomatis, kami selaku orang weda tersinggung, tegasnya.
Olehnya itu, kami kesini (Polres), agar pihak Polres secepatnya menghubunggi komunitas tersebut agar mempertemukan dengan kami. Katanya lagi hal ini agar tidak terjadi gesekan yang lebih besar, tegasnya.
Kemudian KBO Reskrim Iwan Madero mengatakan, memang dari pihak Intel mengeluarkan izin setelah saya cek.
Kata KBO Reskrim, kami akan berkoordinasi dengan Wakapolres agar secepatnya dilakukan mediasi.
Salah satu anak muda dalam pesan WhatsAppnya mengungkapkan kekesalannya dengan narasi, yang jelas ritual yang di pertontonkan bertentangan atau bersebrangan dengan prinsip budaya lokal kami. Kase tunjung kabasaran kabal kayak video itu jelas bertentangan dengan nilai nilai fagogoru. (Rosa).



